Hidup adalah suatu anugrah yang harus dijalani,disyukuri dan dinikmati,Semakin kita memaknai hidup dengan Positive Thinking and good attitude
Minggu, 16 November 2014
Rabu, 12 November 2014
Tik dalam ilmu management
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun Infrastruktur Nasional TIK
besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan jauh lebih besar lagi.
Kita perlu menentukan prioritas penerapan TIK .Fakultas Ekonomi agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan.
Problem terbesar di negara ini adalah masalah korupsi. Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di lembaga-lembaga pemerintah. Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan.
Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.
Artikel ini terdiri 5 bagian sebagai berikut :
1. Area pemanfaatan TIK
2. Membangun Infrastruktur
3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
4. Memformulasikan Strategi TIK
5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan
Area pemanfaatan TIK
Secara umum pemanfaatan TIK di pemerintahan bisa di bagi dalam empat kategori, yaitu sistem informasi di dalam lembaga pemerintahan, sistem informasi antar lembaga pemerintah untuk memudahkan koordinasi, sistem informasi antara pemerintah dan kalangan bisnis, dan sistem informasi untuk warga masyarakat umum guna meningkatkan layanan masyarakat.
Pemerintah membutuhkan akses pada informasi yang lebih baik dan juga membutuhkan cara agar bisa menyampaikan informasi pada warga usaha dan warga masyarakat yang terkena dampak dari keputusan dan kebijakan yang diambilnya. TIK membuka kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk meningkatkan dialog antara pemerintah dan masyarakat yang di layaninya dan membentuk pemerintahan yang lebih transparan. TIK menawarkan potensi partisipasi masyarakat yang lebih luas.
77% kasus korupsi yang ditangani KPK menyangkut pengadaan. Penerapan e-procurement dapat membantu mencegah terjadinya korupsi karena keperluan kontak langsung antara penyedia barang/jasa dengan panitia pengadaan menjadi kecil, prosesnya menjadi lebih transparan dan mudah di audit. Sebuah studi yang dilakukan oleh KPK terhadap beberapa instansi yang telah menerapkan e-procurement menunjukkan bahwa penerapan e-procurement dapat menghemat anggaran rata-rata 23,5%, menurunkan Harga Penetapan Sendiri (HPS) rata-rata 20% dan menghemat waktu penyelenggaraan pembelian dari rata-rata 36 hari menjadi berkisar pada 20 hari.
TIK dapat digunakan untuk mendukung administrasi organisiasi agar lebih rapi dan hemat biaya. Fasilitas database, dukungan grafis, alat pendukung simulasi dan modeling adalah dukungan integral bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan, manajemen dan pembangunan. Di beberapa pemerintah daerah TIK sudah digunakan untuk mendukung Pelayanan Satu Loket. Adanya Pelayanan Satu loket ini, mengurangi kontak langsung antara Masyarakat Pemohon Ijin dengan Petugas Pelayanan. Tujuan dari dilaksanakan Pelayanan Satu Loket ini adalah untuk memberikan layanan masyarakat yang lebih baik dan untuk mengurangi KKN. di Kabupaten Jembrana misalnya, layanan perijinan satu loket ini mencakup 54 jenis layanan perijinan.
Penerapan TIK dapat memperbaiki kualitas kehidupan penduduk. Di bidang kesehatan, TIK mendukung pertukaran informasi yang lebih efisien antar petugas kesehatan sehingga menghemat waktu dan uang. TIK memungkinkan transfer catatan medis pasien antar lokasi dan membantu mempercepat respon staf medis. TIK juga bisa digunakan untuk mendidik para pekerja kesehatan dan pemerintah. Bagi mereka yang bertugas di pedesaan fasilitas ini membuat mereka tidak terisolasi. TIK juga bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. TIK dapat memandirikan mereka yang berkebutuhan khusus seperti kaum tunanetra, tunarungu, dan lain-lain.
TIK juga dapat memfasilitasi akses atas berbagai informasi bagi warga masyarakat. Informasi ini mencakup informasi data-data sosial ekonomi dan berbagai statistik. Di bidang pertanian dan agribisnis data-data ini mencakup data tanah, hidrologi, curah hujan dan informasi lingkungan lainnya. Tidak kalah penting adalah informasi tentang dokumentasi, peraturan-peraturan dan hukum.
Aplikasi TIK menyediakan alat untuk memperbaiki akses pada informasi dan untuk berbagi pengetahuan. Daya saing sektor industri sangat tergantung pada kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), riset dan kemampuan organisasi mereka untuk mentransformasikan hasil risetnya menjadi produk yang bisa dijual. Para periset membutuhan cara yang lebih mudah untuk mendapatkan akses terkini tentang iptek, riset-riset yang pernah dilakukan dan abstrak hasilnya, juga kesempatan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan periset lainnya. Fasilitas jejaring seperti email, multimedia conferencing sangat dibutuhkan oleh para periset.
Di dunia industri TIK umumnya diterapkan untuk perencanaan dan kontrol, otomatisasi pabrik dan manajemen umum. TIK memungkinkan para pabrikan untuk mempercepat keseluruhan proses. Selain otomatisasi proses manufakturing, TIK dapat memfasilitasi pengambilan informasi di setiap tahapan desain dan pemasaran.
Pemilu yang baru lalu ditandai dengan kisruh DPT.Hal ini bisa dihindari apabila kita telah menerapkan identitas tunggal bagi setiap warganegara. Nomor Induk Kependudukan (NIK) bersifat unik atau khas dan tunggal serta melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia dan berlaku seumur hidup. NIK yang tercantum di setiap KTP akan menjadi acuan kepentingan administrasi seperti pembuatan akte, pengurusan kerja dan usaha, paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen indentitas lainnya.
Masyarakat inovatif berbasis pengetahuan sangat ditentukan oleh pendidikan dan adanya basis populasi tenaga ahli Iptek. Tersedianya tenaga ahli yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi, memelihara dan menggunakan suatu sistem TIK sangat menentukan. Untuk ini kebijakan yang tepat dibutuhkan.
TIK dapat memfasilitasi transformasi ekonomi dan sosial. Di negara-negara yang lebih maju transformasi ini dibuktikan dengan penerapan pelatihan dan pertukaran pengetahuan dengan memanfaatkan TIK. Jumlah jejaring pengetahuan, konten dan pertukaran informasi meningkat dengan sangat signifikan. Meskipun TIK memungkinkan teknik baru untuk mendapatkan informasi digital, informasi ini akan sedikit gunanya bila tidak ditransformasikan ke pengetahuan yang relevan untuk pembangunan.
Metoda baru dalam menghasilkan dan menyebarkan pengetahuan, dimana pengetahuan itu dihasilkan dalam konteks penggunaannya, akan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi negara berkembang. Cara baru ini menciptakan potensi masalah bagi institusi pendidikan dan lembaga riset yang ada. Bila institusi-institusi ini tidak diubah, negara berkembang mempunyai risiko terkunci dalam cara menghasilkan pengetahuan yang semakin tidak relevan bagi kebutuhan spesifik mereka baik secara teknis, ilmiah dan ekonomis. Penulis melihat belum ada komunikasi dan sinergi yang baik antara kalangan akademisi dan pusat-pusat litbang iptek dengan dunia industri dan pengguna akhir. Komunikasi dan sinergi ini perlu dibangun. Demikian juga keberpihakan terhadap produk TIK dalam negeri diharapkan dapat menyertainya.
Beberapa negara di Asia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan selama sepuluh tahun terakhir. Beberapa faktor penyebabnya adalah liberisasi pasar, orientasi ekspor dan investasi yang tinggi di pendidikan. Yang juga cukup signifikan adalah akumulasi pengetahuan sebagai akibat dari fokus dan promosi industri TIK, yang saat ini sebesar 25 % dari keseluruhan ekpor negara-negara di Asia Tenggara. Di Indonesia, kebutuhan TIK domestik sebagian besar masih dipenuhi oleh produk-produk impor. Produk-produk dalam negeri selain belum banyak, yang ada pun seringkali masih dianggap tidak sebagus produk-produk impor. Diperlukan langkah-langkah percepatan penguasaan teknologi bagi kelompok TIK yang strategis seperti :UKM, pertanian, kesehatan, transportasi, pertahanan dan telekomunikasi. Pada saat yang sama diperlukan kebijakan yang memihak produk-produk dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan di kalangan pemerintah.
Kapasitas untuk belajar di masyarakat dipengaruhi akses ke berbagai informasi digital. TIK bisa melengkapi dan meningkatkan kapasitas belajar. Di ekonomi berbasis pegetahuan, individu, organisasi, dan negara bisa menghasilkan kekayaan and mendapatkan akses kepada kekayaan sebanding dengan kapasitas belajarnya.
Konferensi eletronik, diskusi kelompok kecil dan berselancar di internet mempersiapkan pelajar pada masyarakat pengetahuan masa depan dimana para ilmuwan dan tim korporasi di berbagai belahan dunia akan bekerjasama menjawab berbagai permasalahan. Tantangannya adalah terbatasnya dana untuk mendukung pemanfaatan TIK dalam pendidikan massal. TIK dapat membantu banyak hal di dunia pendidikan. TIK bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan guru, juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar. Komunikasi elektronik antar guru memungkinkan guru bertukar pengalaman dan materi mengajar. TIK dapat digunakan untuk membuat repositori dari materi pengajaran yang dapat diakses, diedarkan dan diproduksi dengan biaya rendah apabila fasilitasnya memadai. Ironisnya kelompok guru di Indonesia ini sebagian besar belum mempunyai akses TIK, sebuah masalah yang harus segera dicari jalan keluarnya agar kualitas guru dan materi mengajar bisa membaik.
Tantangan yang harus di atasi dalam mebuat strategi TIK adalah membuat sumber daya ini tersedia juga bagi mereka yang tidak mampu, agar merekapun mendapatkan kesempatan untuk belajar seumur hidup. Dalam kaitan dengan hal ini, penulis ingin memberikan penekanan bahwa ada banyak sekali sekolah-sekolah tertinggal yang belum mempunyai akses TIK yang perlu segera mendapat perhatian. Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) mencoba menjawab tantangan ini dengan menjalin kerja sama dengan bank dan perusahaan minyak untuk memanfaatkan ribuan PC yang sudah tidak digunakan lagi untuk disalurkan ke sekolah-sekolah tertinggal. PC ini dilengkapi dengan perangkat lunak open source dan pelatihan. Untuk melaksanakan program ini AOSI mendapatkan dukungan dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Program seperti ini harus ditingkatkan kapasitasnya untuk dapat memberikan arti yang signifikan.
Kita perlu menentukan prioritas penerapan TIK .Fakultas Ekonomi agar memberikan hasil yang maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara, melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar menjawab kebutuhan.
Problem terbesar di negara ini adalah masalah korupsi. Praktik korupsi di Indonesia terjadi di berbagai tingkatan, mulai dari urusan kecil yang menyangkut pelayanan masyarakat di tingkat kelurahan, hingga rekayasa penggunaan anggaran di lembaga-lembaga pemerintah. Korupsi terjadi karena ada niat dan ada kesempatan. Governance yang lemah membuka kesempatan korupsi. Itu sebabnya penerapan Good Governance menjadi sangat penting sebagai langkah pencegahan.
Sistem Informasi dapat memainkan peranan yang besar di dalam mendukung good governance melalui transparansi dan partisipasi masyarakat.
Artikel ini terdiri 5 bagian sebagai berikut :
1. Area pemanfaatan TIK
2. Membangun Infrastruktur
3. Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
4. Memformulasikan Strategi TIK
5. Memanfaatkan TIK untuk Pembangunan
Area pemanfaatan TIK
Secara umum pemanfaatan TIK di pemerintahan bisa di bagi dalam empat kategori, yaitu sistem informasi di dalam lembaga pemerintahan, sistem informasi antar lembaga pemerintah untuk memudahkan koordinasi, sistem informasi antara pemerintah dan kalangan bisnis, dan sistem informasi untuk warga masyarakat umum guna meningkatkan layanan masyarakat.
Pemerintah membutuhkan akses pada informasi yang lebih baik dan juga membutuhkan cara agar bisa menyampaikan informasi pada warga usaha dan warga masyarakat yang terkena dampak dari keputusan dan kebijakan yang diambilnya. TIK membuka kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk meningkatkan dialog antara pemerintah dan masyarakat yang di layaninya dan membentuk pemerintahan yang lebih transparan. TIK menawarkan potensi partisipasi masyarakat yang lebih luas.
77% kasus korupsi yang ditangani KPK menyangkut pengadaan. Penerapan e-procurement dapat membantu mencegah terjadinya korupsi karena keperluan kontak langsung antara penyedia barang/jasa dengan panitia pengadaan menjadi kecil, prosesnya menjadi lebih transparan dan mudah di audit. Sebuah studi yang dilakukan oleh KPK terhadap beberapa instansi yang telah menerapkan e-procurement menunjukkan bahwa penerapan e-procurement dapat menghemat anggaran rata-rata 23,5%, menurunkan Harga Penetapan Sendiri (HPS) rata-rata 20% dan menghemat waktu penyelenggaraan pembelian dari rata-rata 36 hari menjadi berkisar pada 20 hari.
TIK dapat digunakan untuk mendukung administrasi organisiasi agar lebih rapi dan hemat biaya. Fasilitas database, dukungan grafis, alat pendukung simulasi dan modeling adalah dukungan integral bagi pengambilan keputusan dalam perencanaan, manajemen dan pembangunan. Di beberapa pemerintah daerah TIK sudah digunakan untuk mendukung Pelayanan Satu Loket. Adanya Pelayanan Satu loket ini, mengurangi kontak langsung antara Masyarakat Pemohon Ijin dengan Petugas Pelayanan. Tujuan dari dilaksanakan Pelayanan Satu Loket ini adalah untuk memberikan layanan masyarakat yang lebih baik dan untuk mengurangi KKN. di Kabupaten Jembrana misalnya, layanan perijinan satu loket ini mencakup 54 jenis layanan perijinan.
Penerapan TIK dapat memperbaiki kualitas kehidupan penduduk. Di bidang kesehatan, TIK mendukung pertukaran informasi yang lebih efisien antar petugas kesehatan sehingga menghemat waktu dan uang. TIK memungkinkan transfer catatan medis pasien antar lokasi dan membantu mempercepat respon staf medis. TIK juga bisa digunakan untuk mendidik para pekerja kesehatan dan pemerintah. Bagi mereka yang bertugas di pedesaan fasilitas ini membuat mereka tidak terisolasi. TIK juga bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. TIK dapat memandirikan mereka yang berkebutuhan khusus seperti kaum tunanetra, tunarungu, dan lain-lain.
TIK juga dapat memfasilitasi akses atas berbagai informasi bagi warga masyarakat. Informasi ini mencakup informasi data-data sosial ekonomi dan berbagai statistik. Di bidang pertanian dan agribisnis data-data ini mencakup data tanah, hidrologi, curah hujan dan informasi lingkungan lainnya. Tidak kalah penting adalah informasi tentang dokumentasi, peraturan-peraturan dan hukum.
Aplikasi TIK menyediakan alat untuk memperbaiki akses pada informasi dan untuk berbagi pengetahuan. Daya saing sektor industri sangat tergantung pada kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), riset dan kemampuan organisasi mereka untuk mentransformasikan hasil risetnya menjadi produk yang bisa dijual. Para periset membutuhan cara yang lebih mudah untuk mendapatkan akses terkini tentang iptek, riset-riset yang pernah dilakukan dan abstrak hasilnya, juga kesempatan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan periset lainnya. Fasilitas jejaring seperti email, multimedia conferencing sangat dibutuhkan oleh para periset.
Di dunia industri TIK umumnya diterapkan untuk perencanaan dan kontrol, otomatisasi pabrik dan manajemen umum. TIK memungkinkan para pabrikan untuk mempercepat keseluruhan proses. Selain otomatisasi proses manufakturing, TIK dapat memfasilitasi pengambilan informasi di setiap tahapan desain dan pemasaran.
Pemilu yang baru lalu ditandai dengan kisruh DPT.Hal ini bisa dihindari apabila kita telah menerapkan identitas tunggal bagi setiap warganegara. Nomor Induk Kependudukan (NIK) bersifat unik atau khas dan tunggal serta melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia dan berlaku seumur hidup. NIK yang tercantum di setiap KTP akan menjadi acuan kepentingan administrasi seperti pembuatan akte, pengurusan kerja dan usaha, paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen indentitas lainnya.
Masyarakat inovatif berbasis pengetahuan sangat ditentukan oleh pendidikan dan adanya basis populasi tenaga ahli Iptek. Tersedianya tenaga ahli yang mempunyai kemampuan untuk memproduksi, memelihara dan menggunakan suatu sistem TIK sangat menentukan. Untuk ini kebijakan yang tepat dibutuhkan.
TIK dapat memfasilitasi transformasi ekonomi dan sosial. Di negara-negara yang lebih maju transformasi ini dibuktikan dengan penerapan pelatihan dan pertukaran pengetahuan dengan memanfaatkan TIK. Jumlah jejaring pengetahuan, konten dan pertukaran informasi meningkat dengan sangat signifikan. Meskipun TIK memungkinkan teknik baru untuk mendapatkan informasi digital, informasi ini akan sedikit gunanya bila tidak ditransformasikan ke pengetahuan yang relevan untuk pembangunan.
Metoda baru dalam menghasilkan dan menyebarkan pengetahuan, dimana pengetahuan itu dihasilkan dalam konteks penggunaannya, akan memberikan pengaruh yang luar biasa bagi negara berkembang. Cara baru ini menciptakan potensi masalah bagi institusi pendidikan dan lembaga riset yang ada. Bila institusi-institusi ini tidak diubah, negara berkembang mempunyai risiko terkunci dalam cara menghasilkan pengetahuan yang semakin tidak relevan bagi kebutuhan spesifik mereka baik secara teknis, ilmiah dan ekonomis. Penulis melihat belum ada komunikasi dan sinergi yang baik antara kalangan akademisi dan pusat-pusat litbang iptek dengan dunia industri dan pengguna akhir. Komunikasi dan sinergi ini perlu dibangun. Demikian juga keberpihakan terhadap produk TIK dalam negeri diharapkan dapat menyertainya.
Beberapa negara di Asia telah menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan selama sepuluh tahun terakhir. Beberapa faktor penyebabnya adalah liberisasi pasar, orientasi ekspor dan investasi yang tinggi di pendidikan. Yang juga cukup signifikan adalah akumulasi pengetahuan sebagai akibat dari fokus dan promosi industri TIK, yang saat ini sebesar 25 % dari keseluruhan ekpor negara-negara di Asia Tenggara. Di Indonesia, kebutuhan TIK domestik sebagian besar masih dipenuhi oleh produk-produk impor. Produk-produk dalam negeri selain belum banyak, yang ada pun seringkali masih dianggap tidak sebagus produk-produk impor. Diperlukan langkah-langkah percepatan penguasaan teknologi bagi kelompok TIK yang strategis seperti :UKM, pertanian, kesehatan, transportasi, pertahanan dan telekomunikasi. Pada saat yang sama diperlukan kebijakan yang memihak produk-produk dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan di kalangan pemerintah.
Kapasitas untuk belajar di masyarakat dipengaruhi akses ke berbagai informasi digital. TIK bisa melengkapi dan meningkatkan kapasitas belajar. Di ekonomi berbasis pegetahuan, individu, organisasi, dan negara bisa menghasilkan kekayaan and mendapatkan akses kepada kekayaan sebanding dengan kapasitas belajarnya.
Konferensi eletronik, diskusi kelompok kecil dan berselancar di internet mempersiapkan pelajar pada masyarakat pengetahuan masa depan dimana para ilmuwan dan tim korporasi di berbagai belahan dunia akan bekerjasama menjawab berbagai permasalahan. Tantangannya adalah terbatasnya dana untuk mendukung pemanfaatan TIK dalam pendidikan massal. TIK dapat membantu banyak hal di dunia pendidikan. TIK bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan guru, juga dapat digunakan untuk meningkatkan ketrampilan guru dalam mengajar. Komunikasi elektronik antar guru memungkinkan guru bertukar pengalaman dan materi mengajar. TIK dapat digunakan untuk membuat repositori dari materi pengajaran yang dapat diakses, diedarkan dan diproduksi dengan biaya rendah apabila fasilitasnya memadai. Ironisnya kelompok guru di Indonesia ini sebagian besar belum mempunyai akses TIK, sebuah masalah yang harus segera dicari jalan keluarnya agar kualitas guru dan materi mengajar bisa membaik.
Tantangan yang harus di atasi dalam mebuat strategi TIK adalah membuat sumber daya ini tersedia juga bagi mereka yang tidak mampu, agar merekapun mendapatkan kesempatan untuk belajar seumur hidup. Dalam kaitan dengan hal ini, penulis ingin memberikan penekanan bahwa ada banyak sekali sekolah-sekolah tertinggal yang belum mempunyai akses TIK yang perlu segera mendapat perhatian. Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) mencoba menjawab tantangan ini dengan menjalin kerja sama dengan bank dan perusahaan minyak untuk memanfaatkan ribuan PC yang sudah tidak digunakan lagi untuk disalurkan ke sekolah-sekolah tertinggal. PC ini dilengkapi dengan perangkat lunak open source dan pelatihan. Untuk melaksanakan program ini AOSI mendapatkan dukungan dari Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Program seperti ini harus ditingkatkan kapasitasnya untuk dapat memberikan arti yang signifikan.
Membangun
Infrastruktur
Kemampuan kita untuk
memanfaatkan TIK, berbagai aplikasi seperti e-government, e-learning,
e-commerce dan konten sangat bergantung pada penetrasi akses ke internet di
masyarakat. Akses ke internet mencerminkan infrastruktur telekomunikasi dunia
yang tidak merata dan sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan perkapita
nasional. Akan tetapi, beberapa negara melakukan investasi besar-besaran dalam
membangun infrastruktur telekomunikasi. Negara-negara di Asia mengalami
pertumbuhan pengguna internet yang tertinggi di dunia. Di Indonesia pengguna
internet telah mencapai 30 juta orang dengan laju pertumbuhan pelanggan
pertahun mencapai 26 % dan pertumbuhan pengguna mencapai 40 %.
Peningkatan jumlah pengguna
di Indonesia memang luar biasa, namun demikan peningkatan akses ini belum
secara merata menjangkau daerah-daerah di Indonesia. Untuk memperkuat akses,
terutama di Indonesia bagian timur, pemerintah telah menggagas pembangunan
Palapa Ring. Palapa Ring adalah suatu proyek pembangunan jaringan serat optik
nasional yang akan menjangkau sebanyak 33 provinsi, 440 kota/kabupaten di
seluruh Indonesia dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer,
dan kabel di daratan adalah sejauh 21.807 kilometer. Palapa ring merupakan
jaringan serat optik pita lebar yang berbentuk cincin yang mengitari tujuh
pulau, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan
Papua, serta delapan jaringan penghubung dan satu cincin besar yang mengelilingi
Indonesia baik lewat dasar laut atau pun lewat daratan. Investasi pembangunan
Palapa Ring sepenuhnya berasal dari operator telekomunikasi anggota konsorsium.
Namun demikian proyek ini tidak berjalan mulus, selain pembangunannya akan
mundur dari jadwal, juga anggota konsorsium yang semula tujuh tinggal tiga
yaitu Telkom, Indosat dan Bakrie Telecom. Jumlah investasi pun menyusut,
sehingga target jumlah propinsi/kota yang akan tersambung harus dikurangi.
Semoga pemerintah melalui depkominfo bekerjasama dengan konsorsium akan
berhasil merealisasikan pembangunan palapa ring ini.

Beberapa negara di Asia telah berhasil membangun produk TIK lokal. Korea selatan memproduksi memory chips. Malaysia, Singapura, Taiwan dan Thailand telah menjadi pemasok berbagai produk elektronik, seperti telepon genggam, komputer pribadi, disk drive, dan monitor komputer. Indonesia perlu membangun kapasitas untuk memproduksi TIK. Kapasitas riset yang ada di berbagai lembaga riset pemerintah perlu disinergikan dengan pihak swasta agar bisa membangun industri TIK nasional.
Salah satu proyek
mercu suar yang bisa digunakan untuk membangun kemampuan produksi dalam negeri
adalah proyek penerapan NIK (Nomor Identitas Tunggal). NIK bersifat unik atau
khas dan tunggal serta melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk
Indonesia dan berlaku seumur hidup. NIK yang tercantum di setiap KTP akan
menjadi acuan kepentingan administrasi seperti pembuatan akte, pengurusan kerja
dan usaha, paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
polis asuransi, sertifikat hak atas tanah, dan penerbitan dokumen indentitas
lainnya. KTP berbasis NIK yang disebut dengan KTP elektronik akan memuat kode
keamanan dan rekaman elektronik ( biodata, pasfoto, sidik jari) sebagai alat
verifikasi jati diri dalam pelayanan publik.
Proyek seperti ini
diperkirakan akan menelan ratusan milyar rupiah, penulis berharap industri
dalam negeri, terutama industri manufaktur elektronika akan dilibatkan dalam
sebagian besar pengerjaannya, misalnya dalam desain chip, perancangan sistem
operasi, pembuatan kartu, pembuatan mesin pembaca dll. Resiko bisa dikurangi
dengan penerapan pilot project untuk membuktikan bahwa produk lokal tersebut
memang layak pakai.
Akan kah kita
mengambil langkah yang diperlukan di dalam membangun kemampuan industri TIK
nasional ?


Menjawab Isu Tata Kelola (Kebijakan)
Kebijakan di bidang TIK sangat berpengaruh pada peluang untuk membangun kemampuan teknologi dan sosial. Masalah kebijakan ini perlu di tangani dengan efektif bila kita ingin mendapatkan manfaat TIK yang maksimal.
Jejaring internet telah memungkinkan kita untuk memasarkan informasi dan perangkat lunak ke seluruh dunia. Pembuat produk informasi sangat aktif untuk memperjuangkan perlindungan hak atas kekayaan intelektual yang sangat kuat. Mereka melobi pemerintah di berbagai negara untuk menerapkan konvensi internasional dalam undang-undang nasionalnya. Kebanyakan produk ini diproduksi di negara maju, meskipun beberapa negara berkembang tertarik untuk meningkatkan perlindungan atas HaKI bagi perusahaan lokalnya, mayoritas produk-produk ini diproduksi oleh negara maju. Pemerintah perlu membangun kerangka kebijakan yang merangsang, mendukung dan memunculkan kapasitas untuk bisa memproduksi teknologi baru dan konten informasi digital agar dapat menumbuhkan TIK sebagai suatu industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Negosiasi dalam berbagai forum internasional dan konsorsium swasta telah menghasilkan tekanan baru agar pasar di buka untuk persaingan global dan adanya perlindungan terhadap HaKI bagi penghasil perangkat dan informasi. Risiko yang harus ditanggung oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah inisiatif lokal untuk membangun pondasi bagi masyarakat pengetahuan yang inovatif menjadi lebih sulit.
Keseimbangan yang tepat antara membangun lingkungan yang kondusif bagi investasi asing dan meyakinkan bahwa industri TIK lokal bisa berkembang dan manfaat TIK bisa dinikmati oleh semua perlu dicapai. Investasi baru harus menjangkau daerah remote dan yang membutuhkan biaya tinggi, sehingga tanpa bantuan menjadi tidak terjangkau bagi komunitas bisnis lokal untuk membangunnya. Dalam hal ini pelaksanaan pembangunan Palapa Ring dan implementasi USO (Universal Service Obligation) yang akan menyediakan akses telekomunikasi ke desa-desa harus segera dilaksanakan.
Pertimbangan sosial dan budaya sangat penting dalam membahas tantangan dan implikasi akses masyarakat pada internet , penggunaan bisnis e-commerce dan jumlah informasi elektronik yang semakin banyak. Kebijakan penting yang harus ada mencakup perlindungan privasi individu dan keamanan informasi komersial. Undang-undang ITE yang telah sekian lama ditunggu akhirnya selesai sambil menyisakan beberapa pasal karet yang harus disempurnakan, misalnya pasal pencemaran nama baik.
Memformulasikan Strategi TIK
Strategi dan kebijakan TIK akan sangat menentukan apakah peningkatan ketersediaan TIK dan aplikasinya akan membawa perbaikan ekonomi dan sosial atau malah membawa kita pada bentuk lain dari eksklusivitas. Prioritas harus diberikan pada kebijakan, peraturan, pendidikan, pelatihan dan program yang akan meningkatkan kapasitas untuk secara kreatif memproduksi atau menggunakan TIK. Sinergi sumber daya dan kemintraan antar para pemangku kepentingan, termasuk komunitas bisnis perlu didorong. Strategi TIK untuk membangun infrastruktur informasi nasional, termasuk komponen teknologi dan sosialnya tidak bisa sebatas pernyataan tetang tujuan saja, melainkan harus dilengkapi dengan langkah-langkah nyata dan pendanaan yang sesuai.
Mengingat besarnya potensi TIK, pemerintah dan para pemangku kepentingan harus membangun kemampuan untuk memproduksi, mengakses dan menggunakan teknologi. Untuk membangun kemampuan ini, strategi TIK harus cepat tanggap pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting, mendukung bentuk baru fasilitasi pasar, memperkenalkan peraturan yang efektif, mendorong dialog antara para pemangku kepentingan dan memberikan layanan publik yang sesuai dengan kondisi lokal.
Infrastruktur informasi nasional akan sangat tergantung pada kekuatan kemampuan R&D perusahaan dan kecenderungan untuk melakukan investasi R&D. Elemen lain yang sama pentingnya adalah kemampuan R&D lembaga pemerintah dan hubungan institusi ini dengan sektor swasta, dan hubungan antara organisasi domestik dengan berbagai organisasi di seluruh dunia. Kegagalan untuk mendefinisikan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan lalu menentukan langkah yang akan dipilih agar bisa menumbuhkan industri TIK nasional dapat membuat kita menjadi sangat tergantung pada impor sehingga kehilangan kesempatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan dari ekspor dan pekerjaan.
Mengambil Manfaat TIK untuk Pembangunan
Dua kondisi akan membantu negara berkembang mengeksploitasi potensi TIK untuk pertumbuhan sosial dan ekonomi. Yang pertama adalah ketersediaan infrastruktur informasi nasional. Yang kedua adalah kemampuan untuk menciptakan dan mendorong lingkungan yang mendukung. Ini artinya membangun aplikasi dan konten untuk memanfaatkan inftrastruktur sesuai dengan kebutuhan lokal. Aplikasi ini misalnya adalah aplikasi kebutuhan harian, aplikasi komunitas, aplikasi pendidikan dan aplikasi produktif.
Untuk membangun kemampuan TIK dan membangun infrastruktur informasi nasional, Indonesia harus memobilisasi dan mengumpulkan ahli-ahli serta lebih cerdik di dalam melakukan investasi. Misalnya saja Free/Open Source Software perlu digalakkan penggunaannya di kalangan pemerintah agar menghemat biaya dan memungkinkan aplikasi yang telah dibuat di salah satu institusi pemerintah dapat digunakan di tempat lain tanpa perlu membangun ulang dan tanpa perlu membayar lisensi, sehingga menghemat biaya dan waktu. Demikian pula suatu framework pengembangan Sistem Informasi perlu dibangun bagi masing-masing institusi pemerintah agar pembangunan aplikasi lebih terencana, tidak tumpang tindih dan interoperability antar berbagai aplikasi dapat terjadi.
TIK dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang sangat besar kepada banyak pihak bila strategi TIK yang tepat diimplementasikan. Pertimbangan utama dalam desain dan implementasi strategi TIK mencakup memproduksi dan memanfaatkan TIK untuk kepentingan sosial dan ekonomi, mengembangkan sumber daya manusia untuk dapat mengimplementasikan strategi secara efektif, mengelola inovasi iptek di bidang TIK demi pengembangan yang berkelanjutan, memperbaiki akses ke jaringan TIK, mempromosikan dan mendanai investasi TIK, menciptakan dan mengakses pengetahuan iptek, dan memonitor dan mempengaruhi aturan internasional.
Selasa, 21 Oktober 2014
ITC
I.
Latar Belakang
Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( TIK ) atau sering dikenal dengan istilah Information
Communication Technology ( ICT ) merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
dikuasai dalam era globalisasi saat ini dan sesuai denga Visi dan Misi Univ Narotama yaitu: Terwujudnya Uniersitas yang Moderen,bermutu dan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Komputer merupakan salah satu media
yang digunakan dalam TIK, karena komputer memiliki beberapa fungsi seperti:
untuk mengolah data, mencari materi, menyajikan informasi secara kelompok atau
individu dan aktivitas lainnya. Di era modern ini internet dan intranet
merupakan kebutuhan bagi siapa saja. Ke duanya memegang peranan yang dominan umumnya
dalam kehidupan pelajar. Pelajar dapat merasakan banyak manfaat dari penggunaan
TIK dalam pembelajaran.
Sejarah
munculnya TIK yaitu setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer ( baik
perangkat keras maupun perangkat lunak ) dengan teknologi komunikasi pada
pertegahan abad ke – 20. Ke dua teknologi itu berkembang cepat melampaui bidang
teknologi lainnya. Sampai awal abad ke – 21 TIK masih mengalami berbagai
inovasi.
Teknologi saat ini berkembang pesat, seperti yang kita ketahui yaitu internet. Internet ini sangat mendukung layanan informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Sehingga lembaga pendidikan / universitas harus memiliki fasilitas dengan TIK / ICT untuk menunjang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Di samping itu sekarang terdapat suatu system yang bernama electronic university ( e – University ). e – University diciptakan dengan berbagai fungsi yaitu bisa mendukung penyelenggaraan pendidikan untuk memfasilitasi layanan informasi yang baik untuk komunitasnya, baik di dalam atau di luar lembaga pendidikan tertentu. Suatu layanan yang disediakan dalam internet seperti yang disebutkan di atas, yaitu bisa menyediakan materi kuliah yang bisa diakses siapa saja secara online.
Teknologi saat ini berkembang pesat, seperti yang kita ketahui yaitu internet. Internet ini sangat mendukung layanan informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Sehingga lembaga pendidikan / universitas harus memiliki fasilitas dengan TIK / ICT untuk menunjang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Di samping itu sekarang terdapat suatu system yang bernama electronic university ( e – University ). e – University diciptakan dengan berbagai fungsi yaitu bisa mendukung penyelenggaraan pendidikan untuk memfasilitasi layanan informasi yang baik untuk komunitasnya, baik di dalam atau di luar lembaga pendidikan tertentu. Suatu layanan yang disediakan dalam internet seperti yang disebutkan di atas, yaitu bisa menyediakan materi kuliah yang bisa diakses siapa saja secara online.
Penggunaan
TIK / ICT ini memiliki banyak keunggulan, seperti : tersedianya informasi
secara global, cepat, akurat, tidak terdapat batasan tempat serta waktu
sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar dengan teknologi yang
mendukung. Kita sekarang bisa merasakan beberapa keunggulan tersebut dan itu merupakan
upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan basis teknologi
dengan rumusan kebijakan peningkatan akses, efisiensi, efektivitas, dan
kualitas pendidikan serta manajemen pendidikan dengan implementasi TIK.
Hal ini membuat pengembangan ICT / TIK dalam dunia pendidikan di Indonesia sangatlah penting, karena dengan teknologi kita bisa mendapatkan berbagai kemudahan yang menguntukngkan. Pengembangan TIK / ICT ini juga berguna untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan, di samping itu bisa meningkatkan daya saing di Negara – Negara maju yang berbasis teknologi. Oleh sebab itu, Departemen Pendidikan Nasional melakukan pengembangan terus menerus dengan berbagai inovasi terhadap TIK untuk pendidikan di Indonesia ini. Untuk mengetahui lebih luas lagi tentang penggunaan TIK / ICT dalam dunia pembelajaran khususnya di Indonesia.
Hal ini membuat pengembangan ICT / TIK dalam dunia pendidikan di Indonesia sangatlah penting, karena dengan teknologi kita bisa mendapatkan berbagai kemudahan yang menguntukngkan. Pengembangan TIK / ICT ini juga berguna untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan, di samping itu bisa meningkatkan daya saing di Negara – Negara maju yang berbasis teknologi. Oleh sebab itu, Departemen Pendidikan Nasional melakukan pengembangan terus menerus dengan berbagai inovasi terhadap TIK untuk pendidikan di Indonesia ini. Untuk mengetahui lebih luas lagi tentang penggunaan TIK / ICT dalam dunia pembelajaran khususnya di Indonesia.
II.
Rumusan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ICT dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan ICT dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui penting tidaknya penggunaan ICT di dunia pendidikan Indonesia
1. Untuk mengetahui pengertian ICT dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan ICT dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui penting tidaknya penggunaan ICT di dunia pendidikan Indonesia
III.
Tujuan Rumusan Masalah
1. Menjelaskan tentang pengertian ICT dalam pembelajaran.
2. Menjelaskan manfaat dari penggunaan ICT dalam pembelajaran.
3. Menjelaskan penting tidaknya penggunaan ICT di dunia pendidikan Indonesia.
1. Menjelaskan tentang pengertian ICT dalam pembelajaran.
2. Menjelaskan manfaat dari penggunaan ICT dalam pembelajaran.
3. Menjelaskan penting tidaknya penggunaan ICT di dunia pendidikan Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi
Informasi dan Komunikasi ( TIK ) atau yang dikenal dalam bahasa Inggris dengan
istilah Information and Communication Technologies ( ICT ) merupakan suatu
program yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses, untuk alat
bantu, manipulasi, dan menyampaikan informasi. UNESCO (2004) mendefenisikan
bahwa TIK adalah teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dan menciptakan,
mengelola dan mendistribusikan informasi. Defenisi umum TIK adalah computer,
internet, telepon, televisi, radio, dan peralatan audiovisual. Teknologi yang
dimaksud termasuk komputer, internet, teknologi penyiaran (radio dan televisi),
dan telepon. Penguasaan TIK berarti kemampuan memahami dan menggunakan alat TIK
secara umum termasuk komputer (Computer literate) dan memahami informasi
(Information literate).
TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan
pengertian untuk teknologi komunikasi yaitu semua hal yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu
ke perangkat lainnya. Maka sekarang kita tau bahwa teknologi informasi dan
teknologi komunikasi merupakan dua aspek yang sangat erat hubungannya sehingga
tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Sehingga teknologi informasi dan
komunikasi memiliki pengertian yang sangat luas yaitu semua kegiatan yang
berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi data, pegelolaan, pemindahan informasi.
Sehingga dikatakan TIK merupakan simbol dari kemajuan untuk suatu bangsa,
sehingga sekarang kita tau peran TIK di Negara kita terutama dalam dunia
pendidikan.
B.
Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Manfaat apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan pemanfaatan teknologi informasi?
Tujuan utama yang ingin dicapai melalui pemanfaatan teknologi dan system informasi diantaranya:
1. Peningkatan kualitas produk dan layanan ;
2. Mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar ;
3. Meningkatkan efisiensi ;
4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM .
Manfaat apa yang sebenarnya ingin dicapai dengan pemanfaatan teknologi informasi?
Tujuan utama yang ingin dicapai melalui pemanfaatan teknologi dan system informasi diantaranya:
1. Peningkatan kualitas produk dan layanan ;
2. Mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar ;
3. Meningkatkan efisiensi ;
4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM .
Sebenarnya
sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi teknologi dan system informasi
adalah guna menjawab tantangan yang dihadapi dalam suatu pembelajaran dalam era
globalisasi yaitu:
– perkembangan peserta didik;
– peningkatan kualitas pembelajaran ;
– efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar ;
– SDM
Untuk mecapai sasaran yang diinginkan dibutuhkan system informasi yang dapat memenuhi kriteria berikut:
a. Reliability , Availability;
b. Transparancy, Accuracy;
c. Scalability
d. Optimalisasi
e. Flexibility
f. Best Practise
g. Knowledge Enhancement
h. Competency Match
– perkembangan peserta didik;
– peningkatan kualitas pembelajaran ;
– efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar ;
– SDM
Untuk mecapai sasaran yang diinginkan dibutuhkan system informasi yang dapat memenuhi kriteria berikut:
a. Reliability , Availability;
b. Transparancy, Accuracy;
c. Scalability
d. Optimalisasi
e. Flexibility
f. Best Practise
g. Knowledge Enhancement
h. Competency Match
Semua
siswa dituntut untuk menguasai mata pelajaran TIK demi mengikuti perkembangan
teknologi untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia khususnya di bidang
teknologi. Bahkan di berbagai lembaga pendidikan saat ini pasti akan
memprioritaskan dan menambah pelajaran TIK dalam jadwal pelajarannya serta
memperbanyak media-media yang membantu pengembangan pembelajaran. Perkembangan
yang sangat cepat membuat elemen dari lembaga pendidikan dituntut harus mampu
menguasainya dan untuk tenaga pendidik pula.
Dalam
pembelajaran terdapat model-model sebagai pendukung proses belajar mengajar.
Maka dari itu dengan adanya TIK bisa memperkuat model pembelajaran yang
berpusat pada pelajar. Wrigley berpendapat bahwa ketika era informasi datang
peran / fungsi dari tenaga pendidik akan berkurang seiring dengan pesatnya
penggunaan komputer berbasis jaringan sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sehingga
bisa disimpulkan dengan adanya TIK bisa member kemudahan bahkan jawaban
terhadap berbagai masalah khususnya dalam bidang pendidikan, misalnya bisa
memperbaiki media pembelajaran yang sudah ada sekarang. Tetapi menurut Negara –
Negara dengan kemampuan teknologi yang berkembang pesat pun menyatakan bahwa
penggunaan IT dalam pendidikan belum bisa merata.
Untuk mengaplikasikan fungsi teknologi menggunakan beberapa asas seperti : asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan acuan utama. Artinya kalau kehadirannya menciptakan kesulitan, menambah beban materi, dan waktu maka kehadiran TIK dinyatakan tidak memiliki fungsi. Tetapi hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini, karena TIK memegang kendali suatu inovasi dalam segala bidang. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus di nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk memanfaatkan kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang.Inisiatif menyelenggarakan penyiaran pendidikan melalui radio dan televisi merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan – satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara.terdapat kelemahan penyampaian melalui radio atau televise yaitu tidak adanya feedback dengan seketika. Penyampaian hanya bersifat searah yaitu hanya melalui narasumber saja.
Pengenalan komputer dengan keunggulannya dalam mengolah dan menyajikan multimedia seperti: teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak bisa menjadi solusi untuk mengatasi kelemahan radio atau televisi. Kita tau bahwa televisi hanya bersifat searah, sehingga dengan adanya pembelajaran berbasis internet member peluang untuk para siswa dan guru saling berinteraksi di mana pun mereka berada dan kapan pun waktunya. Masih banyak lagi keunggulan dari internet, sehingga kita bisa diuntungkan dengan adanya internet ini untuk membantu berjalannya proses pembelajaran yang semakin maju di era globalisasi ini
Untuk mengaplikasikan fungsi teknologi menggunakan beberapa asas seperti : asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan acuan utama. Artinya kalau kehadirannya menciptakan kesulitan, menambah beban materi, dan waktu maka kehadiran TIK dinyatakan tidak memiliki fungsi. Tetapi hal ini tidak akan terjadi di era informasi ini, karena TIK memegang kendali suatu inovasi dalam segala bidang. Di mana perangkat komunikasi nirkabel sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Kehadiran teknologi ini harus digunakan sebaik-baiknya dengan pengelolaan yang tepat. TIK yang sudah menyatu kehadirannya dengan masyarakat menjadi sesuatu yang harus di nilai baik. Maka tugas tenaga pendidik untuk memanfaatkan kehadiran TIK ini menjadi sesuatu yang positif dan berdaya guna bahkan menjadi bernilai ekonomis.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang.Inisiatif menyelenggarakan penyiaran pendidikan melalui radio dan televisi merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan – satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara.terdapat kelemahan penyampaian melalui radio atau televise yaitu tidak adanya feedback dengan seketika. Penyampaian hanya bersifat searah yaitu hanya melalui narasumber saja.
Pengenalan komputer dengan keunggulannya dalam mengolah dan menyajikan multimedia seperti: teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak bisa menjadi solusi untuk mengatasi kelemahan radio atau televisi. Kita tau bahwa televisi hanya bersifat searah, sehingga dengan adanya pembelajaran berbasis internet member peluang untuk para siswa dan guru saling berinteraksi di mana pun mereka berada dan kapan pun waktunya. Masih banyak lagi keunggulan dari internet, sehingga kita bisa diuntungkan dengan adanya internet ini untuk membantu berjalannya proses pembelajaran yang semakin maju di era globalisasi ini
C.
Penggunaan ICT Di Indonesia
Penggunaan
ICT ini sangat penting bagi pendidikan di era globalisasi ini khususnya untuk
Indonesia. Dengan ICT kita bisa meningkatkan kualitas pendidikan kita agar
sederajat dengan pendidikan internasional yang mungkin jauh lebih berkembang
dari pada di Indonesia. Sekarang sudah banyak proses pembelajaran yang
berlangsung dengan menggunakan ICT, dengan ICT pembelajaran akan berlangsung
lebih efektif dan efisien. Siswa dan Guru bisa dengan bebas mengembangkan
kemampuan mereka dan mereka juga bisa berinteraksi denga siapa saja.
Dalam penggunaan ICT Dwyer et al (1994) dan Yocum (1996) menemukan bahwa guru dengan orientasi yang lebih konstruktivis lebih cenderung memilih perangkat lunak terbuka. Demikian pula, Maor dan Taylor (1995) menemukan bahwa cara-cara di mana guru menggunakan teknologi baru bervariasi sesuai dengan epistemologi orientasi mereka. Baru-baru Gobbo dan Girardi (2002) dalam studi hubungan antara keyakinan guru dan integrasi ICT di sekolah-sekolah Italia menemukan bahwa kedua teori pribadi pengajaran dan tingkat kompetensi tidak mempengaruhi tingkat pemanfaatan serta modalitas digunakan. Hal ini cenderung berjalan paralel dengan gaya pedagogis dan pandangan epistemologis yang didukung oleh para guru. Akhirnya, Dwyer dan rekan-rekannya (1991) menyimpulkan bahwa bahkan di mana guru yang didedikasikan untuk penyelidikan dari potensi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, mereka sering di cek oleh pribadi dan kebiasaan kelembagaan dan oleh variasi dalam penyediaan peralatan dan struktur kelas yang tepat.
Terdapat beberapa prinsip umum penggunaan teknologi, dalam ICT, yaitu sebagai berikut:
a. Efektif dan efisien
Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
Dalam penggunaan ICT Dwyer et al (1994) dan Yocum (1996) menemukan bahwa guru dengan orientasi yang lebih konstruktivis lebih cenderung memilih perangkat lunak terbuka. Demikian pula, Maor dan Taylor (1995) menemukan bahwa cara-cara di mana guru menggunakan teknologi baru bervariasi sesuai dengan epistemologi orientasi mereka. Baru-baru Gobbo dan Girardi (2002) dalam studi hubungan antara keyakinan guru dan integrasi ICT di sekolah-sekolah Italia menemukan bahwa kedua teori pribadi pengajaran dan tingkat kompetensi tidak mempengaruhi tingkat pemanfaatan serta modalitas digunakan. Hal ini cenderung berjalan paralel dengan gaya pedagogis dan pandangan epistemologis yang didukung oleh para guru. Akhirnya, Dwyer dan rekan-rekannya (1991) menyimpulkan bahwa bahkan di mana guru yang didedikasikan untuk penyelidikan dari potensi teknologi untuk meningkatkan pembelajaran, mereka sering di cek oleh pribadi dan kebiasaan kelembagaan dan oleh variasi dalam penyediaan peralatan dan struktur kelas yang tepat.
Terdapat beberapa prinsip umum penggunaan teknologi, dalam ICT, yaitu sebagai berikut:
a. Efektif dan efisien
Penggunaan ICT harus memperhatikan manfaat dari teknologi ini dalam hal mengefektifkan belajar, meliputi pemerolehan ilmu, kemudahan dan keterjangkauan, baik waktu maupun biaya. Dengan demikian, penggunaan ICT yang justru membebani akan berakibat tidak berjalannya pembelajaran secara efektif dan efisien.
b.
Optimal
Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
Dengan menggunakan ICT, paling tidak pembelajaran menjadi bernilai “lebih” daripada tanpa menggunakannya. Nilai lebih yang diberikan ICT adalah keluasan cakupan, kekinian (up to date), kemodernan dan keterbukaan.
c.
Menarik
Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
Artinya dalam prinsip ini, pembelajaran di kelas akan lebih menarik dan memancing keingintahuan yang lebih. Pembelajaran yang tidak menarik dan memancing keingintahuan yang lebih akan berjalan membosankan dan kontra produktif untuk pembelajaran.
d.
Merangsang daya kreatifitas berpikir pelajar.
Siswa akan terus berusaha untuk mencoba sesuatu yang baru mereka lihat di dalam internet, dari ketertarikan itu mereka bisa dimungkinkan untuk membuat sesuatu inovasi baru.
Siswa akan terus berusaha untuk mencoba sesuatu yang baru mereka lihat di dalam internet, dari ketertarikan itu mereka bisa dimungkinkan untuk membuat sesuatu inovasi baru.
Reeves
(1998) memaparkan hasil investigasi 10 tahun oleh proyek Apple Classrooms of
Tomorrow (ACOT), dan menyimpulkan bahwa inovasi-inovasi pedagogis dan
hasil-hasil positif pembelajaran dapat diperoleh dengan penerapan teknologi
(ICT) di sekolah.
Dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, para ahli meneliti dan mengembangkan berbagai model. Gambar 2 adalah model yang dikemukakan oleh Woodbridge (2004) dan dimodifikasi/dikembangkan lebih lanjut oleh penulis. Beberapa catatan penting dari model tersebut adalah sebagai berikut:
1. Teknologi (ICT) berperan pada tiga fungsi: pertama, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikan (efek emosi); kedua, membekali kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi. Ini menjawab tantangan relevansinya dengan dunia di luar sekolah. Ketiga, teknologi berfungsi sebagai learning tools dengan program-program aplikasi dan penggunaan, selain mempermudah dan mempercepat pekerjaan, juga memperbanyak variasi dan teknik-teknik analisis dan interpretasi.
2. Emosi positif, keterampilan menggunakan teknologi, dan kecakapan dalam memanfaatkan program-program dan penggunaannya itu merupakan bekal dan kondisi yang positif bagi pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui:
a. pengembangan kemampuan mencipta, memanipulasi, dan belajar
b. berlatih dengan tugas-tugas yang berbasis penyelesaian masalah
c. membangun lingkungan belajar konstruktivis
Berikut ini terdapat bagan yang memaparkan tentang proses berjalannya Model Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran dengan menggunakan ICT sebagai penunjang berjalannya proses tersebut. Penggunaan ICT bisa di lihat dalam bagan, ICT memegang peran yang sangat besar dalam suatu proses salah satunya dalam bidang pendidikan untuk memfasilitasi proses pembelajaran.
Dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, para ahli meneliti dan mengembangkan berbagai model. Gambar 2 adalah model yang dikemukakan oleh Woodbridge (2004) dan dimodifikasi/dikembangkan lebih lanjut oleh penulis. Beberapa catatan penting dari model tersebut adalah sebagai berikut:
1. Teknologi (ICT) berperan pada tiga fungsi: pertama, menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan mengasyikan (efek emosi); kedua, membekali kecakapan siswa untuk menggunakan teknologi tinggi. Ini menjawab tantangan relevansinya dengan dunia di luar sekolah. Ketiga, teknologi berfungsi sebagai learning tools dengan program-program aplikasi dan penggunaan, selain mempermudah dan mempercepat pekerjaan, juga memperbanyak variasi dan teknik-teknik analisis dan interpretasi.
2. Emosi positif, keterampilan menggunakan teknologi, dan kecakapan dalam memanfaatkan program-program dan penggunaannya itu merupakan bekal dan kondisi yang positif bagi pengembangan kemampuan intelektual siswa melalui:
a. pengembangan kemampuan mencipta, memanipulasi, dan belajar
b. berlatih dengan tugas-tugas yang berbasis penyelesaian masalah
c. membangun lingkungan belajar konstruktivis
Berikut ini terdapat bagan yang memaparkan tentang proses berjalannya Model Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran dengan menggunakan ICT sebagai penunjang berjalannya proses tersebut. Penggunaan ICT bisa di lihat dalam bagan, ICT memegang peran yang sangat besar dalam suatu proses salah satunya dalam bidang pendidikan untuk memfasilitasi proses pembelajaran.
Terdapat
beberapa Penggunaan ICT dalam Pengajaran dan Pembelajaran, yaitu:
(a) Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan pelajaran berdasarkan urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
• Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
• Demonstrasi dan latihan.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :
• Mencari dan mengakses informasi dari internet.
• Melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware.
(c). Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas Contoh : – membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
(d).Komunikasi.
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,dan menerima informasi.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT justru tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.
(a) Tutorial
ICT digunakan untuk pembelajaran tutorial apabila digunakan untuk menyampaikan pelajaran berdasarkan urutan yang telah ditetapkan.
Pembelajaran tutorial meliputi :
• Pembelajaran ekspositori yaitu penjelasan terperinci.
• Demonstrasi dan latihan.
(b) Eksplorasi
Penggunaan ICT untuk pembelajaran berlaku apabila ICT digunakan sebagai media untuk :
• Mencari dan mengakses informasi dari internet.
• Melihat demonstrasi sesuatu kejadian sesuai urutan dengan soft ware dan hard ware.
(c). Alat aplikasi.
ICT dikatakan sebagai alat aplikasi apabila membantu murid melaksanakan tugas Contoh : – membuat dan menganalisa diagram dalam pelajaran matematika.
(d).Komunikasi.
ICT dikatakan sebagai alat untuk memudahkan komunikasi antara tenaga pendidik dengan murid dalam mengirim,dan menerima informasi.
Dengan demikian tujuan ICT akan sejalan dengan tujuan pendidikan itu sendiri ketika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan ICT justru tidak menjadi penghambat dalam pembelajaran namun akan memberikan manfaat yang lebih dalam pembelajaran.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT) merupakan media atau bantu untuk melakukan kegiatan seperti pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi. ICT terdiri dari dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan pengertian untuk teknologi komunikasi yaitu semua hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengertian yang sangat luas yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi data, pegelolaan, pemindahan informasi.
ICT sangat diperlukan dalam pembelajaran di era sekarang ini. Dengan prinsip penggunaan ICT yang efektif dan efisien, optimal, menarik, dan merangsang daya kreativitas, ICT menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai bidang pendidikan karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Penggunaan ICT dalam pembelajaran antara lain sebagai tutorial, eksplorasi, alat aplikasi, dan komunikasi. Penggunaan ICT di Indonesia ini sangat diperlukan untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia serta menjadi pemicu bangsa Indonesia untuk lebih berkembang. Di Negara – Negara maju penggunaan ICT juga belum bisa merata sehingga masih bisa diusahakan untuk Indonesia lebih memanfaatkan pembelajaran yang berbasis ICT ini.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information and Communication Technologies (ICT) merupakan media atau bantu untuk melakukan kegiatan seperti pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi. ICT terdiri dari dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan pengertian untuk teknologi komunikasi yaitu semua hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat lainnya. Sehingga teknologi informasi dan komunikasi memiliki pengertian yang sangat luas yaitu semua kegiatan yang berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi data, pegelolaan, pemindahan informasi.
ICT sangat diperlukan dalam pembelajaran di era sekarang ini. Dengan prinsip penggunaan ICT yang efektif dan efisien, optimal, menarik, dan merangsang daya kreativitas, ICT menjadi salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan di berbagai bidang pendidikan karena meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses pembelajaran. Penggunaan ICT dalam pembelajaran antara lain sebagai tutorial, eksplorasi, alat aplikasi, dan komunikasi. Penggunaan ICT di Indonesia ini sangat diperlukan untuk memajukan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia serta menjadi pemicu bangsa Indonesia untuk lebih berkembang. Di Negara – Negara maju penggunaan ICT juga belum bisa merata sehingga masih bisa diusahakan untuk Indonesia lebih memanfaatkan pembelajaran yang berbasis ICT ini.
Daftar
Pustaka:
1.
www. Wikipedia.com
2. http://www.interactiveeducation.ac.uk/out_joh.pdf
3. G:\bahan makalah\MAKALAH ICT DALAM PEMBELAJARAN _ normalitta.htm
4. G:\bahan makalah\Makalah ICT « Buah Ilmu.htm
5. G: \Makalah ICT dalam Pembelajaran « Kehidupan Matematika.htm
6. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 83-98, PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN oleh Ace Suryadi (drace@cbn.net.id) Universitas Krisnadipayana
2. http://www.interactiveeducation.ac.uk/out_joh.pdf
3. G:\bahan makalah\MAKALAH ICT DALAM PEMBELAJARAN _ normalitta.htm
4. G:\bahan makalah\Makalah ICT « Buah Ilmu.htm
5. G: \Makalah ICT dalam Pembelajaran « Kehidupan Matematika.htm
6. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 83-98, PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN oleh Ace Suryadi (drace@cbn.net.id) Universitas Krisnadipayana
Langganan:
Postingan (Atom)